1. Kesalahan Ejaan dan Tata Bahasa (termasuk kesalahan ketik)
Ini adalah dokumen profesional. Artinya, selalu cek dan baca ulang surat lamaran kerja. Koreksi setiap kesalahan sebelum dokumen dikirim. Cek dan periksa ulang juga informasi kontak yang kamu cantumkan.
Jika menulis surat lamaran kerja berbahasa Inggris, gunakan software seperti grammarly untuk membantu mengecek ejaan pada penulisan. Jika kamu merasa kurang teliti, mintalah bantuan orang-orang terdekat untuk membaca kembali surat lamaran kerjamu.
2. Satu Surat Lamaran Untuk Semua Lowongan
Surat lamaran kerja idealnya dibuat khusus untuk satu lowongan. Jangan mengirim satu surat lamaran kerja untuk banyak lowongan, karena membuat surat lamaranmu menjadi tidak spesifik.
Tiap lowongan kerja mempunyai requirement atau persyaratan yang unik. Surat lamaran kerja yang umum hanya menunjukkan kalau pelamar malas dan tidak detil.
Dan ingat, kamu harus bersaing dengan ratusan pelamar lainnya. Etos kerja pertama terlihat dari usaha kita untuk membuat surat lamaran kerja yang spesifik (tailor-made) terhadap suatu lowongan.
Lakukan sedikit riset. Cari informasi perusahaan yang akan dilamar, termasuk juga siapa calon user atau HRD manager yang menyeleksi lamaran di sana. Dengan demikian, kamu bisa mencantumkan nama kontak person yang dituju secara spesifik di surat lamaran.
Ini akan menjadi nilai plus, karena surat lamaran kerjamu akan terasa lebih personal.
3. Panjang dan Bertele-tele
Buatlah surat lamaran kerja seringkas dan seinformatif mungkin.
Surat lamaran kerja adalah soal menarik perhatian dengan impresi positif. Hal ini dimulai dari kalimat pertama di surat lamaran kalian.
Menulis surat lamaran kerja yang panjang dan bertele-tele hanya akan membuat HRD yang membaca bingung dan merasa off. Hasilnya bisa ditebak, surat lamaran seperti ini akan segera dikesampingkan.
Ingat, HRD yang membaca surat lamaran kerja kalian hanya punya waktu sekitar 8 detik untuk membaca satu surat lamaran kerja. Jika detik ke-10 ia belum bisa menemukan sesuatu yang menarik dari surat lamaran yang ia baca, ia akan lanjut ke surat lamaran berikutnya.
4. Informasi Pribadi
Kamu tidak harus menjelaskan agama, nomor KTP , kontak media sosial pribadi, usia, status perkawinan, atau apa pun hal yang bersifat pribadi di dalam surat lamaran. Termasuk juga (pas) foto.
Semua hal tadi kalau dirasa perlu bisa dinformasikan di dalam resume atau curriculum vitae. Surat lamaran kerja lebih baik fokus pada manfaat dan kontribusi apa yang bisa kalian tawarkan untuk perusahaan dengan kemampuan dan pengalaman kerja yang kalian miliki.
5. Informasi Gaji
Gaji merupakan hal sensitif. Kecuali kalian diminta untuk harus menyebutkan expected salary, jangan pernah menuliskan informasi gaji yang ingin kalian terima di surat lamaran kerja.
Simpan hal ini untuk diskusi pribadi dengan HRD manager jika kalian sudah melewati tahap wawancara awal. Menuliskan gaji yang diinginkan di surat lamaran bisa berakibat surat lamaran kerja kalian langsung masuk ke tumpukan “NO.”
Itulah lima kesalahan kecil yang harus kamu cermati dan hindari saat menulis surat lamaran kerja. Dan ingat, surat lamaran kerja tidak harus rumit. Buatlah surat lamaran kerja sederhana tapi mengena dan punya magnet atau daya tarik yang kuat.