7 Opening Line Yang Harus Dihindari Saat Menulis Surat Lamaran Kerja Berbahasa Inggris

Saat ini, surat lamaran kerja bahasa Inggris semakin menjadi keharusan saat melamar ke sebuah perusahaan. Terlebih lagi, jika perusahaan tersebut adalah perusahaan multinasional atau berstandar internasional.

Untungnya saat ini banyak terdapat referensi surat lamaran kerja berbahasa Inggris yang dapat kalian gunakan.

Namun, kita sebagai pelamar kerja juga dituntut jeli dan kreatif saat menggunakan referensi.

Jangan tiru mentah-mentah, karena setiap posisi membutuhkan kemampuan yang spesifik dan setiap pelamar punya kelebihan dan kemampuan yang unik.

Nah, biar surat lamaran kerja kalian bisa menarik perhatian HRD atau recruiter, tulis surat lamaran dengan bahasa yang lugas, informatif, dan menjual. Terutama untuk kalimat pembuka atau opening.

Hindari tujuh opening line berikut di surat lamaran kerja untuk menghindari surat lamaran kerja yang kalian kirim hanya mampir di meja HRD dan berakhir di trash bin atau paper shredder.

1. “Dear Sir/Madam”, “To whom it may concern” atau “Dear recruiter”

Surat lamaran kerja harus spesifik ditujukan kepada siapa. Menggunakan sapaan umum dan generik seperti contoh tadi hanya membuktikan bahwa pelamar tidak mau repot mencari tahu tentang perusahaan yang dilamar.

Selain itu, sapaan yang terlalu umum akan membuat HRD manager mengira bahwa pelamar menulis surat lamaran kerja dengan menggunakan template.

Jika pelamar menggunakan template, itu artinya ia tidak cukup serius untuk mendapatkan posisi pekerjaan yang dilamar.

Bukan berarti tidak boleh pakai template untuk menulis surat lamaran kerja, loh.

Menggunakan template boleh digunakan dan memang menghemat waktu, asal template tersebut kita adjust dan modifikasi agar sesuai dengan posisi yang akan dilamar.

2. “My name is…”

Ini sesuatu informasi yang sudah jelas tercantum di tempat lain.

Nama pelamar sudah ada di dalam resume atau CV dan di dalam aplikasi lamaran jika pelamar harus melamar via webiste dengan sistem form.

Nama juga tertulis di amplop jika surat lamaran tersebut dikirim dalam bentuk cetak atau hard-copy, dan di (subject) email yang digunakan untuk melamar pekerjaan tersebut.

Bahkan, nama pelamar pasti akan tercantum di akhir surat lamaran disertai tanda tangan, bukan?

Karena informasinya sudah jelas, sebaiknya opening line “My name is” ini dihindari. Opening line ini menunjukkan pelamar tidak kreatif atau tidak punya cukup ide untuk menjual kualifikasi yang dimilikinya dalam satu kalimat pembuka yang menarik.

Menggunakan opening “My name is” juga menunjukkan surat lamaran kerja yang kalian kirim so old fashioned, modal template, dan terlalu bertele-tele.

Seperti yang kalian tahu, HRD, recruiter atau calon employer hanya punya waktu beberapa detik saja untuk membaca surat lamaran kerja yang masuk.

Dan nama, merupakan opening line yang paling tidak menarik untuk dibaca di awal surat.

3. “I am writing to express my interest in/for…”

Saat kalian mengirim surat lamaran kerja, tentu saja itu berarti kalian tertarik untuk mengisi posisi kerja yang lowong tersebut.

Kalau tidak, mana mungkin kalian meluangkan waktu dan tenaga untuk menulis surat lamaran kerja ini.  Jadi, tidak perlu menggunakan opening line yang bertele-tele seperti ini.

Sebaiknya, langsung gunakan kalimat pembuka yang mampu medeskripsikan atau menyampaikan posisi apa yang dilamar dan kenapa kalian merasa layak untuk mendapatkan pekerjaan tersebut.

4. “I have enclosed my resume for your consideration…”

Ini juga sama dengan alasan di poin sebelumnya. Resume atau curriculum vitae itu adalah hal wajib yang disertakan dalam surat lamaran kerja.

Jadi tanpa kalian sebutkan, dokumen itu harus ada, atau suat lamaran kerja yang kalian kirim akan gugur seketika.

Jadi there is no point alias gak ada gunanya menulis opening line seperti ini.

Waktku HRD manager yang bertugas pasti sangat terbatas. Hargai dan ringankan kerja mereka dengan membuat surat lamaran yang langsung ke isi pokok dan menjual.

5. “My qualifications for this job are…”

Daftar kualifikasi atau keahlian yang kalian miliki akan tertulis di dalam CV dengan detail.

Yang perlu ditulis adalah satu kualifikasi kuat yang kalian miliki, yang bisa membedakan kalian dengan kompetitor atau pelamar lainnya.

Kalimat pembuka atau opening line harus sesuatu yang punya stopping power, sesuatu yang bisa menarik perhatian.

Sebuah kalimat intriguing yang menimbulkan rasa penasaran dan membuat recruiter ingin terus membaca surat lamaran kerja hingga akhir.

6. “I am probably not the best candidate, but…”


Ini adalah contoh kalimat pembuka yang lemah dan negatif.

Well, jika kamu sendiri tidak merasa percaya diri bahwa kamu adalah kandidat terbaik untuk posisi yang dilamar, bagaimana bisa meyakinkan orang lain, khususnya HRD manager?

Menulis kalimat sederhana dengan tone yang humble memang hal yang baik. Tapi humble dan kurang percaya diri itu adalah hal yang berbeda.

Justru sebaliknya, surat lamaran kerja harus terdengar percaya diri dan sedikit narsis.

Selama hal ini ditulis dengan gaya kalimat positif, surat lamaran kerja kalian justru akan terlihat menarik dan stands out dibanding pelamar yang lain.

7. “This job will be the perfect opportunity to develop my skills”

Jelaskan kontribusi yang bisa kalian beri terhadap perusahaan, bukan sebaliknya menjelaskan manfaat apa yang bisa kalian peroleh dengan bekerja di sana.

Ini jelas dua hal yang sangat berbeda.

Perusahaan merekrut karyawan untuk dapat memberi solusi terhadap permasalahan yang dihadapi dan berkontribusi bagi kemajuan perusahaan.

Untuk itu, perusahaan ingin tahu bagaimana kualifikasi yang kalian miliki dapat menjadi solusi atau kontribusi yang signifikan bagi perusahaan.

Perusahaan adalah entitas bisnis. Tujuan utama mereka adalah untung alis mencetak laba.

Mereka bukan organisasi nirbala yang menawarkan pendidikan atau pelatihan gratis.

Memang faktanya setiap karyawan akan mengalami proses berkembang dan menjadi lebih baik, semakin terasah skill dan kemampuanya saat bisa menunjukkan kinerja yang baik.

Perusahaan tahu dan sadar akan hal itu. Tapi itu bukan alasan utama mereka membutuhkan karyawan.

Sekali lagi, mereka butuh solusi atau kontribusi konkret yang bisa kalian tawarkan. Karena itulah selling point seorang pelamar di mata perusahaan.

Cermati lagi surat lamaran kerja berbahasa Inggris yang kalian tulis. Belajar kreatif dalam membuat kata pembuka karena nasib surat lamaran kerja kalian ditentukan di sini.

Kalian bisa mempelajari tips membuat killer opening line yang membuat surat lamaran kerja kalian lebih punya stopping power dan menarik perhatian.

Tetap semangat, dan percaya bahwa kalian bisa meraih pekerjaan yang kalian impikan.

Leave a Reply